parenting
Yuk Jaga Kesehatan Mental Anak Sejak Dini, Bagaimana Caranya?
Bermain dengan teman sebaya membantu anak untuk memahami kelemahan dan kelebihan mereka, serta mempelajari cara hidup berdampingan dengan orang lain.
Seringkali, perkembangan mental anak-anak luput dari perhatian orangtua. Umumnya, orangtua lebih cenderung memfokuskan perhatian pada pertumbuhan fisik anak mereka, namun perlu diingat bahwa kesehatan mental juga sama pentingnya dan menjadi bekal yang tak ternilai bagi masa remaja hingga dewasa anak.
Oleh karena itu, orangtua harus memahami cara menjaga kesehatan mental anak mereka sejak usia dini. Berikut adalah beberapa langkah yang bisa diambil, sebagaimana dikutip dari sumber HelloSehat:
1. Bermain Sebagai Proses Belajar
Bagi anak-anak, bermain adalah cara untuk bersenang-senang, tetapi ini juga merupakan saat yang penuh pembelajaran. Saat bermain, anak belajar untuk menjadi kreatif, memecahkan masalah, dan mengendalikan diri. Aktivitas fisik saat bermain juga berkontribusi pada kesehatan fisik dan mental anak.
2. Membangun Kepercayaan Diri
Membangun kepercayaan diri anak sangat penting untuk mendorong mereka dalam menghadapi dan mencoba hal-hal baru. Ini dapat dicapai dengan cara seperti:
- Memberikan pujian ketika mereka mencoba sesuatu yang baru.
- Membantu anak menetapkan tujuan yang sesuai dengan kemampuannya.
- Hindari kata-kata, sikap, dan perilaku yang membuat anak berhenti mencoba ketika menghadapi kegagalan.
- Mengajarkan anak untuk bekerja dalam kelompok.
- Bersikap jujur tentang kesalahan yang kita lakukan, dan mengajarkan anak tentang menerima kesalahan dan kegagalan.
3. Mendorong Sosialisasi
Anak juga memerlukan interaksi dengan teman sebaya mereka. Bermain dengan teman sebaya membantu anak untuk memahami kelemahan dan kelebihan mereka, serta mempelajari cara hidup berdampingan dengan orang lain. Untuk mendukung ini, orang tua dapat membawa anak untuk menjelajahi lingkungan sekitar, mengunjungi tempat-tempat rekreasi, atau mendaftarkan anak di sekolah.
4. Menciptakan Lingkungan Rumah yang Aman
Rumah adalah tempat pertama di mana anak belajar berbagai hal. Sebuah lingkungan rumah yang aman dan harmonis akan mendukung perkembangan mental anak. Sebaliknya, suasana rumah yang tidak aman dapat menyebabkan anak merasa cemas atau takut, yang bisa menghambat perkembangan mereka. Selain itu, kondisi rumah yang baik juga membantu anak membangun kepercayaan diri saat mereka menghadapi kesulitan dan permasalahan.
5. Menikmati Proses
Anak harus diajari bahwa keberhasilan atau pencapaian tujuan bukanlah segalanya. Yang terpenting adalah menikmati proses dalam melakukan sesuatu. Saat anak berpartisipasi dalam pertandingan atau bermain olahraga, tanyakan kepada mereka tentang perasaan mereka saat bermain, bukan hanya mengenai apakah mereka memenangkan permainan tersebut. Terlalu banyak tekanan pada kemenangan dapat membuat anak takut akan kegagalan atau enggan mencoba hal baru, yang akhirnya dapat menyebabkan frustrasi.
6. Kritik Perilaku, Bukan Identitas
Saat perlu memberikan hukuman atau kritik terhadap kesalahan anak, selalu fokus pada perilaku mereka, bukan mengaitkannya dengan identitas mereka. Katakan bahwa tindakan yang dilakukan itu salah atau tidak diterima tanpa harus memberi label negatif kepada anak.
7. Ajarkan Disiplin yang Adil dan Konsisten
Selain memberikan anak kesempatan untuk belajar hal-hal baru dan menjadi mandiri, mereka juga harus memahami batasan perilaku yang tidak diperbolehkan dan konsekuensinya. Memberi nasihat dan memberikan contoh yang baik adalah cara terbaik untuk menerapkan disiplin dengan dasar nilai-nilai kebaikan, agama, dan norma sosial.