parenting

Stop Konsumsi Garam Berlebih, Kenali Bahayanya

Moms tentu tak asing dengan garam karena pasti selalu menggunakan garam dalam berbagai jenis masakan kan?


Editor: Nurakhmayani
Rabu, 7 Desember 2022 | 22:45 WIB
Foto: Ilustrasi garam (pexels/Cottonbro Studio)
Foto: Ilustrasi garam (pexels/Cottonbro Studio)

Moms tentu tak asing dengan garam karena pasti selalu menggunakan garam dalam berbagai jenis masakan kan? 

garam mengandung natrium dan sodium serta dibutuhkan untuk mengatur kandungan air dalam tubuh. 

Kementerian kesehatan menganjurkan batas konsumsi garam tidak melebihi  2000 mg natrium atau setara 1 sendok teh per hari.  

Tetapi kenyataannya banyak yang mengkinsumsi lebih dari itu, padahal jika berlebihan garam dapat menyebabkan hipertensi hingga stroke. 

Sebelum membahas tentang bahaya garam dan mencegahnya, yuk kita pelajari dulu sejarahnya. 

Moms, ternyata garam yang kini kita konsumsi sehari-hari itu sudah menjadi bagian makanan manusia sejak ribuan tahun lalu, lho. 

Pada abad pertengahan di Eropa, garam kerap disebut "emas putih" karena sangat mahal. 

Saat itu perdagangan garam dimonopoli Venesia hingga kemudian menjadi kawasan ekonomi kuat. 

Nama kota Salzburg di Austria berarti "puri garam". Tambang-tambang garam di daerah sekitarnya kini jadi tujuan wisata.

Pada tahun 6050 SM, garam telah menjadi bagian penting dan integral dari sejarah dunia, karena telah terjalin ke dalam peradaban yang tak terhitung jumlahnya. 

garam digunakan sebagai bagian dari persembahan religius Mesir dan perdagangan yang berharga antara bangsa Venisia dan kerajaan Mediterania.  garam dan sejarah telah terjalin tak terpisahkan selama ribuan tahun, garam menjadi sangat penting oleh banyak budaya yang berbeda. 

Bahkan hari ini, sejarah garam menyentuh kehidupan kita sehari-hari. 

Kata "salary/gaji" berasal dari kata "salt/garam." 

Pada masa itu, garam sangat dihargai dan produksinya secara hukum dibatasi pada zaman kuno, sehingga dipakai sebagai metode perdagangan dan mata uang. 

Kata "salad" juga berasal dari "salt/garam," dan dimulai dengan orang Romawi awal yang mengasinkan sayuran dan sayuran hijau mereka. 

Tak disangkal lagi, sejarah garam bersifat luas dan unik, meninggalkan jejak yang tak terhapuskan dalam budaya di seluruh dunia.

Nah, sekarang kenapa garam yang sudah begitu terkenal ribuan tahun yang lalu itu menjadi berbahaya? Berikut ada beberapa hal yang disebabkan akibat konsumsi garam berlebihan:

Pertama, menarik cairan tubuh

Dilansir dari P2PTM Kemenkes RI, garam mengandung sodium memang membantu keseimbangan cairan dalam tubuh. 

Jika asupan garam terlalu tinggi, tubuh memerlukan lebih banyak cairan untuk membersihkan jaringan dalam tubuh agar otot dan organ-organ lain bisa berfungsi baik. 

Berbahaya saat orang tidak minum cukup air maka tubuh akan menarik cairan dari sel-sel dan ini akan menyebabkan dehidrasi.

Kedua, pembengkakan bagian tubuh

Moms n Dads waspada jika cincin di jari sekarang jadi terasa agak sempit atau sepatu menjadi sempit dan mata tampak bengkak di pagi hari.

Bisa jadi ini tanda Anda terlalu banyak asupan garam

Terlalu banyaknya garam menyebabkan tubuh menahan lebih banyak air untuk menjaga keseimbangan, akibatnya bagian tubuh tertentu membengkak.

Ketiga, berdampak pada urinasi

Jika konsumsi garam sangat tinggi maka mengganggu fungsi ginjal hingga menyebabkan orang lebih sering urinasi. 

Urin memang mungkin berwarna kuning pupus sehingga tampak seperti normal, padahal protein yang dikandung dalam urin akan menunjukkan adanya gangguan ginjal. 

Jika sampai terjadi dehidrasi, urin yang dilepas tubuh semakin sedikit, dan menjadi lebih kental serta berwarna kuning tua.

Keempat, perut kembung

Konsumsi  garam yang tinggi dapat memicu terjadinya kembung karena tubuh berusaha menahan lebih banyak cairan untuk menjaga keseimbangan. 

garam dalam jumlah tinggi kerap ditemukan dalam makanan olahan. 

Sehingga dianjurkan untuk memasak makanan sendiri dari bahan-bahan mentah.

Kelima, gangguan ginjal

Ginjal bertugas menyingkirkan produk-produk beracun, menjaga keseimbangan cairan dan mengontrol produksi sel-sel darah merah. 

Tetapi konsumsi garam terlalu banyak bisa menyebabkan gangguan ginjal, karena menambah protein dalam ginjal.

Akibatnya meningkatkan risiko gangguan ginjal serta risiko timbulnya batu ginjal.

Keenam, otot kejang

Menjaga keseimbangan antara sodium dan potasium sangat penting bagi tubuh, karena kedua unsur kimia ini bertanggungjawab bagi kontraksi otot.

Namun, jika keseimbangan terganggu akibat tingginya asupan garam, maka dapat terjadi kejang pada otot dan diiringi dengan rasa sakit.

Ketujuh, sakit kepala sering timbul

Banyaknya sodium dalam tubuh meningkatkan volume darah, sehingga memerlukan ruang lebih luas dalam pembuluh darah.

Tekanan terhadap pembuluh darah menyebabkan tekanan darah meningkat atau sering disebut sebagai hipertensi. 

Dampaknya bisa berupa sakit kepala barat bahkan lebih fatalnya pembuluh darah bisa pecah. 

Kedelapan, menurunnya kemampuan kognitif

Tingginya tekanan darah yang disulut banyaknya jumlah asupan garam lebih jauh bisa merusak arteri yang menyalurkan darah ke otak. 

Ini bisa menyebabkan turunnya kemampuan orang untuk berpikir dan berkonsentrasi dalam tugas sehari-hari. 

Selain itu, dehidrasi bisa menyebabkan merosotnya ingatan, rasa lelah dan lambatnya reaksi.

Moms n Dads, rasa asin yang dihasilkan garam memang membuat makanan menjadi enak, karena itu banyak yang ingin terus menambah garam dalam setiap makanannya. 

Bahkan garam bisa menyebabkan ketagihan penggunanya agar terus menambah garam

Tapi ini bisa diatasi, dengan secara menambah rasa lain dalam masakan, baik dengan rempah-rempah, atau sari lemon.


 

Tag garam

Terkini