parenting
Orangtua Suka Prank Anak? Waspadai Dampak Buruknya Pada Si Kecil
Di bawah ini beberapa dampak buruk yang bisa saja terjadi jika orangtua suka prank anak.
Sering dipandang sebagai hal sepeleh, siapa sangka jika kebiasaan orangtua yang melakukan prank kepada anak justru sangat besar. Di bawah ini beberapa dampak buruk yang bisa saja terjadi jika orangtua suka prank anak.
prank adalah hal-hal yang dilakukan untuk membuat lelucon. Biasanya hal ini berupaya untuk membuat orang lain kaget dan merasa terhibur. Konten prank biasanya ramai di media sosial karena dirasa menghibur.
Meski terkesan lucu dan menghibur, sering melakukan prank pada anak justru memiliki banyak efek dan dampak yang berpengaruh untuk masa depannya. Apalagi jika aksi prank ini dilakukan secara berulang.
Tidak bisa dijadikan hiburan semata, perhatikan deretan dampak buruk prank bagi anak ini. Deretan hal ini perlu menjadi pertimbangan orangtua sebelum melakukan aksi tersebut.
Dampak buruk orangtua yang suka prank anak
1. Hilangnya rasa percaya anak bagi orangtua
Karena terlalu sering menerima prank yang dilakukan oleh orangtuanya sendiri membuat anak justru kehilangan rasa percaya bagi orangtuanya. Jika berlangsung dalam waktu yang sering, anak biasanya menjadi bingung apakah orangtuanya sedang bercanda atau justru serius.
2. Anak menjadi mudah cemas dan takut
Kebiasaan melakukan prank biasanya membuat sang anak merasa mudah cemas dan takut. Kecemasan yang muncul dalam waktu yang lama ini bisa mempengaruhi kesehatan mental sang anak seiring pertumbuhannya nanti.
3. Mengganggu perkembangan emosional anak
Anak biasanya bertumbuh secara emosional. Sayangnya, prank yang dilakukan secara berulang membuat proses pertumbuhan ini menjadi terganggu. Alhasil anak menjadi sulit mengelolah emosinya sendiri. Dalam jangka panjang, kondisi ini tentu mengganggu pertumbuhan anak di kehidupan sosialnya.
Itu tadi 3 dampak buruk orangtua yang suka prank anak. Orangtua pada umumnya perlu memahami jika sang anak perlu tumbuh di lingkungan yang aman dan penuh kepercayaan. Bercanda atau melakukan prank sesekali cukup baik, namun hal ini memiliki efek buruk jika dilakukan berulang.
