parenting

Pentingnya Menanamkan Rivalitas Anak Sejak Dini untuk Tumbuhkan Sportivitas

Rivalitas yang sehat bisa ditanamkan kepada anak sejak dini. Dimulai dari rumah.


Editor: Yani
Kamis, 5 Januari 2023 | 06:00 WIB
Ilustrasi kompetisi sepakbola anak. (Freepik)
Ilustrasi kompetisi sepakbola anak. (Freepik)

Mengajarkan anak sejak dini akan pentingnya rivalitas yang sehat menjadi tantangan bagi orangtua. Perlunya hal tersebut ditanamka agar anak nantinya terbiasa dengan sportivitas.

Menurut Psikolog anak dan remaja dari Lembaga Psikologi Terapan Universitas Indonesia (UI) Vera Itabiliana Hadiwdjojo, hal itu perlu diajarkan supaya anak berada pada situasi menang atau kalah, bisa menyikapinya positif dan tak merugikan orang lain.

"Menekankan dalam pertandingan yang terpenting bukan hanya kemenangan tapi bagaimana menunjukkan performa terbaik hasil dari latihan selama ini. (Orang tua juga) dapat mengajarkan anak tentang sportivitas tentang bagaimana menghargai kemenangan lawan dan menerima kekalahan dengan lapang dada," katanya seperti dikutip Antara.

Ia mengemukakan, orangtua harus berperan sebagai pemberi contoh agar bisa dipahami anak mengenai konsep rivalitas secara sehat, baik dalam berbagai pertandingan maupun kompetisi.

Vera mencontohkan cara mudah mengajarkan rivalitas sehat bisa dimulai dari tindakan orangtua dengan tidak membandingkan anak dengan kakak atau adik maupun teman sebagainya.

Setelah berhasil, orangtua bisa melanjutkannya dengan mengenalkan konsep rivalitas dalam kompetisi atau pertandingan pada usia sekitar sembilan tahun ke atas.

"Ajarkan dan biasakan sejak dari rumah atau lingkungan keluarga bagaimana mengekspresikan emosi yang tidak menyakiti diri sendiri, tidak menyakiti orang lain dan tidak merusak barang," tambah Vera.

Jika orang tua mendampingi, ada baiknya bisa membantu anak untuk menenangkan dirinya ketika mengalami emosi menggebu-gebu setelah mengalami kekalahan. Karena hal tersebut sangat wajar dalam sebuah pertandingan.

"Sehingga perlu ada orang-orang yang bersiap untuk antisipasi hal ini," katanya.

Tag rivalitas psikologi anak kompetitif karakter anak

Terkini