parenting
Nggak Cuma Bikin Hepi, Moms n Dads yang Beri Reward kepada Anak akan Rasakan 3 Manfaat Ini
Reward dipandang sebagai salah satu faktor yang paling berperan penting dalam pembentukan perilaku baik si buah hati.
Dukungan orang tua dalam pertumbuhan dan perkembangan anak sangat penting, dimana dukungan ini dapat dituangkan melalui berbagai hal.
Salah satunya melalui reward, sebuah bentuk apresiasi yang dapat diberikan kepada anak atas pencapaian yang sudah diraih.
reward juga menjadi peran penting dalam membentuk perilaku anak ke arah yang lebih baik maupun membangun kebiasaan baik anak, mulai dari hal kecil seperti merapikan tempat tidur, menyikat gigi sebelum tidur, mengerjakan tugas sekolah, hingga membantu orangtua membersihkan rumah.
reward terbagi menjadi dua macam bentuk, material rewards dan social rewards.
Material rewards, yaitu reward berupa benda seperti makanan ringan favorit anak, mainan, stiker, atau benda lain yang disukai anak.
Sedangkan, social rewards, berupa; afeksi, seperti peluk-cium, senyuman, belaian atau tepukan di pundak; pujian, seperti "wah, kamu berhasil merakit mainannya sendiri"; dan aktivitas, seperti ekstra waktu bermain atau menonton atau Moms menemani anak merakit mainan.
Secara alami, reward bisa terjadi atau diciptakan berdasarkan kesepakatan.
Ada kalanya, reward perlu diberi bobot lebih untuk membentuk perilaku-perilaku yang diharapkan muncul pada anak.
Sebagai contoh, Moms dan anak menyepakati bahwa anak akan mendapatkan reward berupa coklat kesukaannya jika hari ini dia ingat untuk mengerjakan PR tanpa diingatkan.
Dalam siaran pers Kinder Joy, Vera Itabiliana Hadiwidjojo, S.Psi, psikolog anak dan remaja menerangkan selain membentuk perilaku, reward juga memiliki manfaat lainnya.
- Meningkatkan self-esteem anak, dengan mendapatkan reward pastinya anak akan merasa dirinya telah berhasil mencapai sesuatu sehingga menimbulkan pandangan positif pada dirinya.
- Mempererat hubungan antara orangtua dan anak, dengan memberikan perhatian lebih banyak pada perilaku baik daripada perilaku buruk maka akan membawa orangtua dan anak ke arah hubungan yang lebih positif.
- Mendorong anak untuk belajar menguasai keterampilan ataupun kemampuan yang diharapkan.
Jika membahas soal reward, kita tidak bisa terlepas dari apa yang disebut motivasi.
Tentunya, motivasi antara orang dewasa dengan anak-anak sangat jauh berbeda.
Pada anak, motivasi yang datang dari luar dirinya-lah yang masih dominan.
Perilaku anak masih bergantung pada reward atau konsekuensi yang ia dapatkan.
Terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan agar pemberian reward efektif dalam membentuk perilaku baik atau perilaku yang diinginkan pada anak:
- reward haruslah sesuatu yang bermakna buat anak, seperti coklat kesukaannya atau aktivitas favoritnya.
- reward bisa variatif bentuknya, tidak melulu material rewards tapi juga dapat diselingi social rewards. Bentuknya dapat disepakati juga dengan anak.
- reward diberikan segera setelah perilaku yang diharapkan muncul agar pola keterkaitannya dapat tercipta erat antara reward dan perilakunya. Hindari menunda reward terlalu lama.
- reward boleh diberikan asal tidak berlebihan sehingga anak merasa terlalu mudah dan akhirnya reward kehilangan maknanya.
- reward dapat dibuat di dalam sistem dimana anak baru akan mendapatkan reward setelah perilaku muncul dalam frekuensi tertentu atau dalam jangka waktu tertentu yang disepakati.
- reward diberikan bersamaan dengan usaha memunculkan motivasi intrinsik di dalam diri anak sehingga tidak selamanya perilaku anak bergantung pada reward eksternal.