parenting

Mom n Dad, Ini Loh Bahaya Toxic Parents Buat Pertumbuhan Anak di Masa Depan

Toxic parents atau kesalahan dalam mendidik perilaku anak akan berdampak jangka panjang. Karena itu, ada baiknya moms n dads perlu tahu apa itu toxic parents.


Editor: Yani
Senin, 5 Desember 2022 | 00:00 WIB
Ilustrasi toxic parents.
Ilustrasi toxic parents.

Pertanyaan mendasar ini sebenarnya sangat reflektif bagi orangtua atau pasangan yang sudah memiliki anak, yakni apakah sebagai orangtua sudah benar dalam mengasuh anak? Meski sederhana, namun pertanyaan ini bisa mengajak para orangtua untuk mengevaluasi model parenting yang selama ini diterapkannya.

Jangan sampai kemudian sebagai orangtua malah menjadi toxic parents, yakni perilaku pola asuh orang tua yang salah dalam mendidik anak. Berbicara mengenai toxic parents, Psikolog anak Monica Sulistiawati, M.Psi mengemukakan beberapa hal yang biasanya identik dengan pola asuh yang tidak sehat alias salah dalam mendidik anak.

Monica mengemukakan, toxic parents terjadi biasanya melakukan sesuatu atas nama cinta. Tetapi sebenarnya yang dilakukan sangat keterbalikannnya. Malah jadinya sedikit demi sedikit malah menyakiti dan meracuni si anak.

"Misalnya, orangtua yang toxic parents ini tidak bisa memiliki empati pada si anaknya, kemudian memiliki target dan memiliki cita-cita yang sangat tinggi pada si anak tapi tidak diiringi dengan apresiasi," ujarnya seperti dikutip dari YouTube Parentalk.

Bahkan, ia mengemukakan, ketika si anak melakukan kesalahan sedikit saja, orangtua akan marah-marah dan membentak si anak.

"orangtua juga biasanya sangat perhitungan dengan si anak dengan mengungkit-ngungkit bahwa 'mama tuh sudah memberikan kamu semuanya loh..' Ketika si anak gagal melakukan sesuatu justru tidak dimotivasi untuk memperbaiki kesalahannya," ucapnya.

Selain itu, ia mengemukakan, ciri-ciri orangtua toxic parents lainnya yakni pada umumnya tidak menghargai privasi anak.

"Kalau orangtua mengambil keputusan tentang hal-hal yang berhubungan dengan anak, tidak akan berdiskusi dengan si anak. Melainkan langsung mengambil keputusan tanpa mempertimbangkan apakah si anak menyukainya atau tidak," ujarnya.

Selain hal tersebut, Monica mengemukakan, ciri toxic parents banyak sekali. Namun yang pasti, menurutnya, ciri toxic parents yakni secara tidak langsung atau sedikit demi sedikit, orangtua yang toxic parents menjatuhkan dan merendahkan harga diri anak dan itu bisa berdampak jangka panjang.

Bagaimana cara agar tidak menjadi orangtua yang toxic ke anak?

Menurut Monica, sebaiknya orangtua melakukan refleksi diri sendiri. Kemudian mengevaluasi hal yang keliru dilakukan saat ini.

"Refleksi diri sendiri, kira-kira perilaku keliru apa yang pernah kita dapatkan? Apakah perilaku keliru tersebut kita lakukan lagi di saat ini?" ujarnya.

Selain itu, memposisikan diri sebagai si anak yang diasuh dalam toxic parent.

"Kemudian empati, kira-kira dampaknya apa ya kalau saya melakukan hal ini ke anak? Misalnya, tanpa sengaja memarahi si anak dan mengungkit-ngungkit kesalahannya. Setelah itu coba kita refleksikan ke diri dalam sendiri. Kalau saya melakukan kesalahan, kemudian kesalahan saya diungkit-ungkit oleh orang lain, rasanya apa ya?" ucapnya.

Jika setelah merefleksikan diri tersebut orangtua merasa tidak nyaman, Monica mengemukakan hal tersebut pula yang dirasakan sang anak.

"Kalau orangtua sendiri merasa tidak nyaman di dalam diri kamu sedih, marah, kecewa, frustasi artinya itu juga yang dirasakan anak kita," ucapnya

Lantaran itu, ia menyarankan kepada orangtua yang toxic parents untuk berani meminta maaf dan kemudian memperbaiki perilaku.

"Beranilah meminta maaf, beranilah untuk memperbaiki perilaku dengan cara kendalikan diri. Sebagai manusia dewasa, kita dianugerahi kecerdasan dan akal budi untuk bisa mengontrol perilaku kita," ucapnya.

Tag toxic parents pola asuh anak orangtua psikologis anak

Terkini