lifestyle

Kisah Tamara Geraldine: Divonis Hidup Tinggal 8 Bulan Hingga Jadi Pelayan Tuhan

Mukjizat hidup yang dialami Tamara Geraldine membuatnya memilih menjadi pelayan Tuhan.


Editor: Cahyaningrum
Rabu, 26 April 2023 | 18:22 WIB
Tamara Geraldine dan suami. [Instagram]
Tamara Geraldine dan suami. [Instagram]

Tamara Geraldine pernah merasakan kondisi dimana dirinya tidak bisa menjadi wanita seutuhnya. Bagaimana tidak, hidupnya sempat terpuruk setelah divonis mandul oleh dokter ahli kandungan.

Tamara maraha kepada dirinya sendiri karena merasa tidak bisa memberikan keturunan kepada sang suami.

"Ada yang bilang nggak afdol kalau perempuan enggak melahirkan. Terus enggak afdol juga, lo melahirkan dengan apa, normal atau caesar? Gitu saja terus. Itu benar-benar masuk di aku dan membuat aku menjadi perempuan yang merasa enggak afdol," kenang Tamara Geraldine dalam video di channel YouTube Melaney Ricardo.

Tamara marah dan sempat mempertanyakan kepada Tuhan mengenai kondisinya. Dia iri melihat kehidupan wanita lain yang yang memiliki keturunan.

Saking marahnya, Tamara berpikir ingin sekali bertukar hidup dengan wanita lain demi menyempurnakan hidupnya.

"Saya menjadi orang yang rahimnya tertutup," kenang Tamara mengisahkan kekecewaan hidupnya beberapa tahun lalu.

Tamara mampu bangkit dari kondisi hodup penuh kekecewaan setalh divnis mandul setelah bertemu suaminya, Paul Tuankotta. Sekadar catatan, Paul merupakan suami kedua Tarama setelah sebelumnya dia berpisah dengan dengan Pham Tien Thinh pada 2011.

Tamara harus menerima kenyataan tak akan pernah bisa melahirkan anak dari rahimnya sendiri. Namun, saat ini dia memiliki tiga anak angkat. Ketiganya berasal dari tiga ibu berbeda yang tidak diurus ibu biologisnya.

Gaby, anak pertama Tamara merupakan anak Paul dari pernikahan pertamanya. Ibunda Gaby meninggal dunia sata usianya masih sangta kecil.  

"Anak pertama namanya Gaby usianya 24 tahun, itu dari istri pertamanya Paul yang meninggal waktu Gaby umur 8 tahun," cerita Tamara lagi.

Selanjutnya, anak kedua Tamara ditemukan di dalam keranjang. Dalam keranjang ada pesan yang berisi curhatan ibu kandung bayi tersebut menitipkan bayinya kepada Tamara.

"Anak saya yang kedua ini namanya Key usia 18 tahun sekolah di Cikarang. Dan yang ketiga itu namanya Feivel, itu anak dari istri kedua Paul yang meninggal waktu (Feivel) usia 7 tahun," ujar Tamara.

Dititipkan tiga anak yang bukan dari rahimnya sendiri merupakan karuniai Tuhan untuknya. Bagi Tamara, ini cara Tuhan memberinya kebahagiaan.

"Jadi saya itu ibu yang bayar anak dari tiga ibu yang enggak bisa hadir yang enggak punya urusan darah daging, tapi darah Kristus, dan Tuhan tutup rahim saya untuk mengajarkan kasih, tidak ada yang bisa saya duluin, semua harus adil," ungkapnya.

Kini, kondisi rahim Tamarasudah membaik. Malah, menurut dokter, rahimnya seperti milik wanita berumur 29 tahun. Namun dia sadar, mukjizat itu bukan berarti Tuhan akan mentipkan anak bilogis kepadanya.

"Saya punya alat reproduksi usia 29 tahun. Tapi bukan untuk punya anak lagi, untuk pengabdian," pungkasnya.

Cobaan tak berhenti di situ. Tahun 2005, dia didiagnosis idap sirosis atau pengerasan hati. Malah sempat divonis usianya hanya tinggal 8 bulan. dari situ Tamara bahkan telah menyiapkan pemakamannya. Dia malah sempat minta suaminay untuk menikah lagi dan meninggalkannya.

"Saya lihat-lihat duit segini, sisain buat satu tahun, jadi 8 bulan hidup, 4 bulan untuk penguburan," katanya lagi.

Jalan Tuhan berkata lain. Hingga kini Tamara masih diberi kehidupan bahagia bersama suami dan keluarga kecilnya.

Karena mukjizat yang dialami dalam kehidupannya Tamara Geraldine kini mengabdikan hidupnya sebagai pelayan Tuhan.
 

Tag Tamara Geraldine

Terkini