lifestyle

Definisi dan Bahaya Love Bombing, Dialami Arawinda Kirana yang Dituduh Sebagai Pelakor

Love bombing dilakukan karena ada tujuan yang hendak dicapai pelakunya.


Editor: Ery Syahria
Kamis, 22 Desember 2022 | 02:19 WIB
Ilustrasi seorang pria berikan hadiah ke perempuan[Pexels.com/Shangau Bisht]
Ilustrasi seorang pria berikan hadiah ke perempuan[Pexels.com/Shangau Bisht]

Aktris Arawinda Kirana mengaku jadi korban love bombing dari suami orang. Ini adalah klarifikasi dari agensi Arawinda, KITE Entertainment, terkait isu sang artis jadi perebut suami orang atau pelakor.

Lewat klarifikasi tersebut, agensi ingin menegaskan bahwa artis asuhannya tak seperti isu yang beredar. Justru, si pria disebut yang ingin memulai hubungan dengan memberikan love bombing secara intens selama dua minggu.

Sebelum ini, istilah love bombing pernah viral di media sosial, khususnya TikTok. Lantas apa itu love bombing?

Dilansir dari laman Klikdokter, love bombing adalah tindakan fisik maupun verbal berupa kasih sayang berlebih yang diberikan pasangan. Orang yang melakukan love bombing biasanya membombardir pasangan atau orang yang ditarget dengan perhatian, hadiah, kasih sayang, dan pujian yang berlebihan.

love bombing dilakukan karena ada tujuan yang hendak dicapai pelakunya. Ya, love bombing erat kaitannya dengan tindakan manipulatif. Pelaku love bombing menciptakan hubungan yang terlalu penuh cinta sehingga target atau pasangannya tak peka terhadap maksud dari perbuatan tersebut.

love bombing memiliki bahaya karena bisa menyebabkan target merasa bingung dan terkekang, demikian menurut Psikolog Ikhsan Bella Persada. Kata dia, si korban jadi bertanya-tanya apakah yang dialami ini memang bentuk kasih sayang atau perilaku yang mengganggu.

love bombing bisa terjadi di beberapa momen. Tapi umumnya dan paling banyak diberikan  ketika masa pendekatan alias PDKT.

Selain di masa pendekatan, love bombing juga kerap digunakan ketika terjadi konflik dalam sebuah hubungan. Si pelaku bakal memberikan hadiah hingga pujian berlebihan ketika dia meminta maaf pada korban atau pasangannya.

Kendati demikian, pelaku love bombing tak akan mengubah perilaku mereka. Sebab, mereka hanya butuh kontrol atas kamu dan tetap mengulangi tabiat buruknya.

"Hal ini bisa memunculkan perasaan bersalah, karena mungkin pelaku akan membuat korban merasa sangat disayangi," kata Ikhsan.

Di sisi lain, kata Ikhsan, korban ingin keluar dari kondisi tersebut. Hanya saja, dia takut bahwa keputusannya bakal salah. Sebab yang dia pahami love bombing adalah bentuk kasih sayang.

Tag love bombing

Terkini