Diet Berdasarkan DNA Ternyata Lebih Efektif Loh, Begini Penjelasannya

Menjalani diet ternyata tidak selamanya efektif, jika tidak dilakukan secara konsisten. Meski begitu ada beberapa cara untuk menjalani diet dengan hasil yang efektif seperti disesuaikan dengan golongan darah.

Namun, menurut Wakil Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Gizi Klinik DKI Jakarta (PDGKI-Jaya) dr Ida Gunawan, MS, SpGK (K) FINEM, diet yang berpatokan pada DNA jauh lebih efektif dibandingkan dengan diet berdasarkan golongan darah.

"Pastinya diet sesuai DNA karena yang namanya kita memberikan advice ke pasien, terapi diet pasti harus evidence based, berbasis bukti sains, penelitiannya harus ada," katanya seperti dilansir Antara.

Dia mengemukakan, saat seseorang menjalani diet sesuai golongan darah, kebanyakan yang dilakukan dokter adalah memberikan saran atau anjuran berdasarkan laporan keluhan yang dialami pasien.

"Jadi dokter mencatat apa keluhannya? Golongan darahnya apa? Misalnya A. Makanan yang dikonsumsi apa? Misalnya banyak daging dan segala macam. Data itu dicatat sama dokter," katanya.

Setelah mendapatkan data-data tersebut, dokter menghitungnya dengan menguji statistik untuk kemudian menentukan seseorang bergolongan darah A, sebaiknya mengonsumsi lebih banyak jenis makanan tertentu.

Ia mengemukakan, diet berdasar pada evidence based, memiliki beberapa tingkatan. Dua di antaranya yang paling baik menurutnya, yakni randomize dan clinical control study.

Sedangkan untuk case report, berada di urutan terbawah.

"Jadi kalau case report, itu evidence based-nya paling bawah. Kalau bicara mengenai penelitian berbasis bukti, cari dong yang (peringkatnya) A, kenapa harus cari yang B," katanya.

Namun untuk dapat mengetahui diet yang terbaik sesuai DNA, perlu dilakukan melalui tes nutrigenomik, yakni penilaian terhadap kecenderungan kekurangan nutrisi atau risiko penyakit tertentu yang mungkin dialami oleh seseorang.