health

Moms Ingin Botox untuk Atasi Kerutan? Baca Dulu Penjelasan Pakar Kecantikan untuk Hindari Risiko

Ternyata orang dengan kondisi kesehatan tertentu nggak disarankan menjalani perawatan kulit botox.


Editor: Cahyaningrum
Rabu, 31 Mei 2023 | 01:00 WIB
Ilustrasi perawatan kulit wajah dengan cara suntik botox. (Foto: Pexels/Gustavo Fring)
Ilustrasi perawatan kulit wajah dengan cara suntik botox. (Foto: Pexels/Gustavo Fring)

Tahukah Moms bahwa ternyata orang dengan kondisi kesehatan tertentu, seperti hipersensitif kulit, autoimun dan gangguan persambungan otot nggak disarankan untuk menjalani perawatan kulit botox yang dapat mengatasi kerutan. Mengapa? Simak penjelasan lengkap berikut ini.

Perawatan menggunakan Botulinum toxin A yang populer dengan sebutan botox pada sebagian orang awam guna mengatasi sejumlah masalah kulit seperti kerutan, tak bisa dilakukan pada semua orang salah satunya mereka dengan hipersensitivitas kulit.

"Kulitnya benar-benar sensitif karena kalau bro-tox ini Botulinum toxin A sifatnya agak sedikit asam jadi kalau saat disuntikkan memang agak sedikit rasa agak perih tetapi tidak sakit banget," ujar Vice President Medical & Training ZAP Clinic dr Dara Ayuningtyas. dipl. AAAM dalam Virtual Media Meet up - Menology by ZAP, Selasa (30/5/2023) dilansir Antara.

Untuk menghindari reaksi atau efek samping tersebut, sebelum melakukan perawatan kulit botox, pasien akan terlebih dahulu menjalani pemeriksaan tingkat hipersensitivitas kulit dan mempertimbangkan akan tetap melakukan tindakan atau tidak.

Sekadar dikeatahui, perawatan dengan Botulinum toxin A yang disebut sebagai Bro-Tox di ZAP Clinic merupakan perawatan berupa tindakan menyuntikkan neurotoxin yang dihasilkan bakteri Clostridium Botulinum secara intradermal menggunakan alat vital injector.

Perawatan ini sering juga didengar sebagai tindakan menggunakan Botulinum toxin A dan sebagian orang awam akan menyebutnya sebagai botox. Padahal, menurut Dara, botox merupakan label satu perusahaan yang menghasilkan Botulinum toxin A.

Sejak dulu, Botulinum toxin A sudah banyak digunakan untuk pengobatan otot yang aktivitasnya berlebihan seperti mata juling, kaku kelopak mata.

Saat ini, perawatan menggunakan Botulinum toxin A dimanfaatkan untuk mengurangi produksi sebum atau produksi minyak dan mengurangi kerutan.

Dara mengatakan, tindakan semacam ini sudah banyak dilakukan di luar tetapi biasanya manual yang biasanya menyebabkan ada sedikit efek samping berupa rasa nyeri yang agak berlebihan. Namun, dia mengklaim kliniknya menggunakan bantuan alat vital injector sehingga mengurangi rasa nyeri.

Selain pemilik kulit hipersensitif, Bro-Tox juga tak disarankan pada mereka yang memiliki penyakit autoimun karena biasanya memiliki kulit yang lebih sensitif.

"Jadi dia biasanya akan lebih gampang merah, karena lebih gampang iritasi," ujar Dara.

Selain itu, orang dengan gangguan persambungan otot juga termasuk kelompok yang tidak dianjurkan menjalani perawatan dengan botulinum toxin A agar ototnya tak semakin melemah.

"Untuk kontraindikasi ini biasanya kami melakukan anamnesis atau tanya jawab konsultasi dengan dokter untuk memastikan Bro-Tox aman dilakukan ke pasien," tutupnya.

Tag botox perawatan wajah kerutan

Terkini