Tips Pilih Mainan, Penting karena Pengaruhi Tumbuh Kembang Si Kecil

Orangtua sebaiknya menyadari bahwa pemilihan jenis mainan memiliki dampak pada perkembangan kreativitas anak. Tak hanya itu, mainan juga dapat berperan dalam aspek emosional, moral, sosial, dan intelektual anak.

Karena itu, penting untuk berhati-hati dalam memilih mainan untuk si kecil. Berikut adalah tips dari laman Halodoc untuk memilih mainan anak:

1. Sesuaikan dengan Usia Anak

Sebelum membeli mainan, perhatikan keterangan usia yang tertera pada kemasan mainan. Pastikan mainan tersebut sesuai dengan usia anak. Jika memiliki anak-anak dengan rentang usia yang berbeda, perhatikan saat si bungsu bermain dengan mainan kakak. Hindari agar mainan kakak tidak berada dalam jangkauan anak yang usianya tidak sesuai.

2. Pilih mainan dengan Nilai Edukasi

mainan sebaiknya tidak hanya menyenangkan tetapi juga memiliki nilai edukasi. Pilihlah mainan yang dapat mengajarkan anak untuk berpikir, berkreasi, dan berimajinasi. Contohnya, mainan tanah liat, puzzle, atau mainan angka dan huruf untuk anak yang lebih kecil. Untuk referensi mainan edukatif lainnya, bisa membaca artikel "7 mainan Bayi yang Mampu Tingkatkan Kecerdasan Anak."

3. Waspada terhadap Bentuk mainan

Tidak semua mainan aman untuk anak. Pastikan mainan tidak memiliki bentuk lancip atau sisi tajam yang dapat melukai anak. Perhatikan juga mainan yang memiliki tali, benang, atau pita dengan panjang lebih dari 30 sentimeter, agar tidak terlilit pada tubuh Si Kecil.

4. Perhatikan Ukuran mainan

Anak di bawah usia tiga tahun cenderung memasukkan benda ke dalam mulutnya. Pilih mainan yang ukurannya cukup besar atau setidaknya aman dan tidak dapat tertelan untuk anak-anak di usia ini.

5. Pilih mainan yang Dapat Dicuci

Sebaiknya pilih mainan anak yang dapat dicuci sebelum anak menggunakannya kembali. Ini penting karena anak belum sepenuhnya menyadari cara menjaga kebersihan dan seringkali menyentuh mainan dengan tangan yang masuk ke dalam mulut. Memilih mainan yang dapat dicuci dapat mengurangi risiko penyebaran kuman dan bakteri.