Besok Ameena Ulang Tahun, Ini Tahap Perkembangan Anak Usia 1 Tahun yang Perlu Parents Tahu

Besok, Rabu 22 Februari 2023, Ameena Hanna Nur Atta, anak dari Aurel Hermansyah - Atta Halilintar, genap berusia 1 tahun.

Perayaan ulang tahun bocah menggemaskan yang akrab disapa Ameena ini awalnya akan dilangsungkan secara meriah tepat di hari kelahirannya, namun berhembus kabar diundur menunggu kedatangan keluarga Gen Halilintar. 

Terlepas dari itu, di usianya yang satu tahun, tumbuh kembang Ameena mengalami kemajuan pesat yang membuat Aurel dan Atta sangat bahagia.

Tumbuh kembang Ameena yang berjalan dengan baik sesuai usianya terlihat di banyak video yang diunggah di berbagai media sosial. 

Banyak momen yang menunjukkan perkembangan Ameena, mulai dari kemampuannya meniru apa yang dilakukan orang-orang yang berada di dekatnya, seperti joget, mengangkat dan melambaikan tangan, menirukan ekspresi wajah orang lain, bisa corat coret menggunakan pulpen, kata-kata yang diucapkan semakin banyak dan mendekati jelas.

Begitu pula saat Aurel dan Atta meminta kepada Ameena menunjukkan beberapa bagian tubuhnya. "Mana pipi, mana hidung?" Jari mungil Ameena dengan cepat menunjuk ke bagian tubuh yang dimaksud.

Kedua orangtuanya pun langsung memberi pujian "anak pintar" seraya tepuk tangan, lengkap dengan ciuman yang mendarat di pipinya yang gembil itu.    

Perkembangan lain yang juga ditunjukkan Ameena di usia setahun adalah kemampuannya berdiri dan mulai bisa berjalan dalam jarak dekat meski belum bertahan lama.

Ia juga mulai bisa belajar turun sendiri dari sofa ke lantai meski tetap dalam pengawasan orang tua atau pengasuhnya.

Berbicara tentang tumbuh kembang anak seusia Ameena, sebenarnya seperti apa tahapan perkembangan anak 1 tahun yang perlu parents tahu? Berikut ulasannya..  

Menurut tes skrining perkembangan anak Denver II, perkembangan anak 1 tahun di antaranya:

• Bayi berdiri sendiri dengan baik, tapi belum begitu lama.
• Berpindah posisi dari berbaring ke duduk, lalu duduk ke berdiri, dan kembali lagi ke duduk.
• Berguling sendiri.
• Bisa mengutarakan keinginannya selain menangis.
• Semakin banyak mengoceh atau berceloteh dengan bahasa khas bayi.
• Mengucapkan 1-3 kata selain “mama” atau “dada”, tapi belum begitu jelas.
• Meraih benda di sekitarnya dan menggenggamnya.
• Memukul-mukul dua benda yang masing-masing ada di dalam genggamannya.
• Melambaikan tangan.
• Hampir mampu menirukan aktivitas yang dilakukan orang lain.
• Makan sendiri meski masih berantakan.
• Hampir bisa bermain bola dengan bantuan orang dewasa

Perkembangan Kognitif Anak 1 Tahun
Setelah berhasil melalui proses mengamati, di usia satu tahun anak akan meniru apa yang dilihatnya, seperti yang kerap dilakukan Ameena meniru ekspresi yang ditunjukkan orang tua atau orang-orang terdekatnya.

Anak 1 tahun juga mulai mampu berkonsentrasi. Ini yang menyebabkan anak jadi lebih banyak diam lantaran ia mengamati dan konsentrasi penuh pada mainan, kondisi yang menarik perhatiannya atau lingkungan baru.

Nggak heran bila di usia setahun, kemampuan anak menaruh mainan dari satu tempat ke tempat lainnya semakin terampil.

Begitu pula saat orang tua memberi contoh untuk memasukkan benda atau mainan ke dalam wadah, si kecil bisa melakukannya. Ini dikarenakan di usia satu tahun, anak mulai bisa menyimak lawan bicaranya.

Mengutip Healthy Children, tumbuh kembang anak di usia 1 tahun memang sudah bisa meniru gerakan orang dewasa dan menggunakan benda dengan benar, seperti yang dilakukan Ameena saat Aurel memberi contoh menulis di kertas.

Saat peralatan tulis tersebut dberikan, Ameena langsung memegang pulpennya dengan cara yang mendekati benar, lalu mencorat-coret kertas.

Anak usia 1 tahun juga sudah bisa membedakan orang yang dikenalnya dengan orang asing. Ketika bertemu dengan orang yang belum dikenal, anak menunjukkan rasa kurang nyaman, takut bahkan bisa berteriak atau menangis.  

Oya Parents, anak usia 1 tahun juga mulai tahu objek tetap ada meski tidak terlihat.  

Dilansir dari bebeclub.co.id, saat bermain "cilukba" misalnya, anak mengikuti ke mana “hilangnya” suatu benda yang tak lagi dapat dilihatnya, ia sedang mengalami pengalaman sensori motorya dan belajar berpikir.

Selain itu, anak juga mulai senang melihat buku-buku bergambar dan mulai mengerti fungsi alat-alat dalam rumah.