5 Tips Toilet Training pada Anak, Patut Dicoba

Tiap anak berbeda-beda untuk mulai belajar ke toilet sendiri atau toilet training. Bukan usia, keberhasilan toilet training bergantung pada perkembangan dan prilaku si anak.

Umumnya, anak perlihatkan kesiapan belajar ke toilet sendiri antara usia 18 dan 24 bulan. Tapi ada juga lho bunda, mereka baru siap melakukannya pada usia 3 tahun.

Yang perlu dicatat, Anda tak perlu buru-buru terapkan toilet training pada anak. Sebab waktu yang dihabiskan akan lebih lama jika dimulai terlalu dini.

Dilansir dari laman Tempo, berikut beberapa tips melatih anak ke toilet.

1. Memilih kata

Hindari kata-kata negatif selama proses toilet training seperti kotor atau bau. Ini akan mempengaruhi pandangan anak terhadap toilet.

2. Siapkan peralatannya

Tempatkan potty atau toilet khusus untuk berlatih di kamar mandi. Mulai biasakan anak untuk duduk di potty dan pastikan kaki anak sampai ke lantai atau bangku. Setelah anak selesai, mintalah anak menyiram toilet sendiri, tentunya dengan bahasa yang sederhana.

3. Jadwalkan istirahat toilet

Mintalah anak duduk di toilet tanpa popok selama beberapa menit setiap dua jam, serta hal pertama di pagi hari dan tepat setelah tidur siang. Berikan pujian karena telah mencoba dan ingatkan anak bahwa dia dapat mencoba lagi nanti. Bawalah potty saat bepergian dari rumah bersama anak.

4. Selalu jeli melihat tanda anak ingin ke toilet

Selama proses toilet training, Anda harus lebih jeli melihat tanda-tanda si anak mau buang air besar atau kecil. Misalnya anak menggeliat, jongkok, atau memegang area genital. Bantu anak agar terbiasa dengan sinyal-sinyal ini dan mintalah untuk pergi ke toilet.

5. Singkirkan popok

Jika Anda merasa si kecil sudah 'mahir' ke toilet sendiri, waktunya untuk menyingkirkan popok. Gantilah dengan celana atau pakaian dalam.