lifestyle
Waspada! Henti Jantung Mendadak Usia Muda
Banyak artis dan tokoh dunia yang mengalami henti jantung mendadak hingga mengakibatkan meninggal dunia.
Moms n Dads banyak artis dan tokoh dunia yang mengalami henti jantung mendadak hingga mengakibatkan meninggal dunia. Sebut saja Ashraf Sinclair, Maura Magnalia (puteri aktris Nurul Arifin) atau mantan pesepakbola dunia Maradonna dan mantan atlet bulutangkis Markis Kido.
Banyak diantara mereka yang mengalami henti jantung di usia muda. Mengapa dan bagaimana cara mengatasinya? Yuk simak penjelasan berikut seperti yang dikutip dari laman Pelayanan Kesehatan Kemeterian Kesehatan RI.
Masalah kesehatan jantung seringkali memiliki penampilan berupa gejala yang fatal yang tak jarang berjalan sangat cepat hingga kematian mendadak.
Moms n Dads, henti jantung mendadak (HJM) merupakan kondisi berhentinya secara tiba-tiba dari aktifitas normal jantung yang disertai dengan kolaps hemodinamik yang berasal dari masalah jantung.
Dalam hitungan detik, aktifitas listrik dan pompa jantung berhenti medadak dan menyebabkan seluruh sistem sirkulasi manusia kolaps atau berhenti berjalan.
Pasien yang mengalami HJM tentu akan mengalami hilang kesadaran mendadak dan jatuh. Hal ini biasanya yang menjadi penyebab seseorang terjatuh tiba-tiba di tempat umum atau fasilitas olahraga yang membutuhkan pertolongan amat segera dan tidak jarang penolong haruslah orang yang ada di tempat kejadian.
Kejadian HJM seringkali ditemui di tempat umum dan keramaian. HJM menempati 50 % dari kematian pada masalah jantung, dan yang menjadi masalah adalah kejadian HJM ini sebanyak 50 % merupakan gejala pertama yang muncul pada pasien yang sebelumnya tidak memiliki riwayat masalah jantung, sehingga dapat juga diartikan sebagai silent killer.
Jika pasien yang memiliki kelainan jantung tetapi sama sekali tidak ada keluhan yang muncul sebelumnya bisa saja HJM adalah gejala pertama yang muncul.
Tentu hal ini akan menjadi sangat fatal saat kejadian tersebut berlokasi di tempat yang sepi atau di rumah pasien.
Kejadian henti jantung juga semakin meningkat dengan seiring peningkatan usia seseorang. Data dari European Society of Cardiology (ESC), HJM terjadi pada 50 dari 100.000 pasien berusia 50-60 tahun dan lebih sering terjadi pada jenis kelamin laki-laki.
Di negara barat, HJM paling sering terjadi akibat penyakit jantung koroner (PJK), dimana terjadi pada 75-80 % kasus. Banyak kasus HJM yang dipicu oleh aktifitas fisik dan olahraga terutama yang berat.
Moms n Dads, banyak penyebab dan jenis HJM bervariasi bergantung dari rentang usia seseorang. Pada pasien berusia muda umumnya didominasi oleh masalah kelainan listrik jantung bawaan, infeksi jantung dan kardiomiopati.
HJM dapat terjadi pada siapa saja mengingat ini dapat merupakan gejala pertama yang muncul. Terdapat kelainan listrik jantung yang memang sulit untuk dideteksi dengan pemeriksaan sederhana. Namun, pemeriksaan lanjut di bidang kardiologi seperi rekam jantung/ elektrokardiografi (EKG), foto thorax, serta USG jantung (ekokardiografi) dan treadmill secara umum dapat dapat mendeteksi secara awal pasien yang memiliki potensi untuk terjadinya HJM yang mengancam nyawa.
Moms n Dads kejadian HJM dapat terjadi dimanapun, kapanpun dan pada siapapun. Karena itu, pengetahuan dan pemahaman tentang teknik resusitasi dasar menjadi amat penting, terutama di periode waktu yang kritis sebelum tim medis atau paramedis datang.
Ini merupakan elemen kunci yang dapat meningkatkan angka keselamatan pada pasien yang mengalami HJM.
European Society of Cardiology merekomendasikan akses yang mundah terlihat terhadap alat automated external defibrilator (AED) di tempat umum dimana HJM sering muncul, juga tersedianya bystander atau penolong yang memiliki kemampuan resusitasi dasar, dan yang terakhir adalah pelatihan dan edukasi pada komunitas tentang basic life support ke semua elemen masyarakat tidak hanya di fasilitas pelayanan kesehatan, seperti mall, sekolah, bandara, terminal, dan lain-lain.