lifestyle
Biar Masa Tua Bahagia, Yuk Kelola Uang untuk Investasi dari Usia Muda, Bagaimana Cara Memulainya?
Kalau Moms n Dads masih bingung bagaimana cara mengajarkan anak untuk memulai mengelola keuangan, simak penjelasan dari praktisi keuangan.
Punya uang yang bisa memenuhi kebutuhan hidup merupakan dambaan setiap orang, terlebih bila hasil tersebut diraih saat usia masih muda.
Meski rentan tergoda untuk membeli apa saja, penting bagi Moms n Dads mengajarkan anak untuk mengelola keuangan sejak dini. Bagaimana caranya?
Menurut Marketing Communication Division Head Bank OCBC NISP Amir Widjaja, perlu membangun mindset dalam mengelola uang.
Tentunya, nggak semua orang yang ingin membangun aset atau mengelola keuangan harus punya uang yang banyak dulu.
“Masalahnya itu di mindset, karena orang merasa investasi itu harus punya duit banyak. Padahal mulai aja, nggak usah malu kalau ke bank tapi cuma punya uang segini misalkan,” ungkapnya.
Kata Amir Widjaja, jika dimulai sejak dini maka seseorang bisa menyadari pentingnya punya aset, baik itu tabungan, obligasi, atau reksadana.
“Jadi jangan menghakimi diri sendiri karena tidak punya duit banyak. Jadi tetap mulai aja,” jelasnya lebih lanjut.
Amir juga menjelaskan bahwa dalam mengelola keuangan diperlukan tiga cara, yakni knowledge, behavior dan attitude.
Knowledge atau disebut pemahaman mengelola keuangan, perlu membuat keputusan finansial dengan bijak.
Sementara behavior, perlu adanya kemampuan menghemat uang, membayar tagihan tepat waktu, merencanakan pengualaran di masa depan, dan memilih produk keuangan yang tepat.
Terakhir, dalam mengelola keuangan perlu adanya perilaku dalam memandang uang.
Salah satunya saat mengambil keputusan finansial.
“Jadi tiga cara itu saling mempengaruhi. Bukan berarti punya gaji besar dan income lebih besar itu lebih sehat finansialnya. Tapi kita lihat, ada lho orang yang mapan keuangan tapi tidak punya dana darurat,” terangnya.
Oya, yang nggak kalah penting dalam edukasi keuangan kepada anak muda, Moms n Dads juga harus memberikan contoh nyata dalam mengelola uang, sehingga anak memiliki panutan.
Dengan cara tersebut diharapkan anak bakal meniru apa yang telah dilakukan orang tua dalam mengelola keuangan.