konsultasi
Rizal Djibran Dipolisikan Istri, KDRT dan Kekerasan Seksual Bisa Dicegah dengan 5 Cara Ini
Sarah alami KDRT karena menegur Rizal Djibran yang pulang ke rumah dalam keadaan mabuk.
Aktor Rizal Dijbran dilaporkan ke polisi atas dugaan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) dan kekerasan seksual. Istri Rizal, Sarah, mengaku mengalami hal tersebut di usia pernikahan yang baru sebulan.
Sarah alami KDRT karena menegur Rizal yang pulang ke rumah dalam keadaan mabuk. Selain itu, Rizal juga kerap marah jika ajakan untuk berhubungan badan ditolak.
Sarah menolak melayani sang suami karena ada prilaku seks menyimpang. Hanya saja, dia menolak menjelaskan penyimpangan seks yang dimaksud.
Korban KDRT dan kekerasan seksual seperti Sarah bukan hanya alami luka fisik, melainkan juga fsikis. Dengan demikian, kesehatan mental Sarah sangat rentan terganggu.
KDRT memang bisa menimpa siapa saja. Tapi sebenarnya ada cara untuk mencegah hal tersebut terjadi.
Dilansir dari laman Kumparan yang mengutip Domestic Shelters, berikut cara yang bisa dilakuan untuk mencegah KDRT.
1. Kenali tanda-tandanya
KDRT bisa terjadi pada siapa saja, baik suami, istri, pasangan dengan kondisi ekonomi yang sulit, hingga mereka yang memiliki finansial baik. Soal waktu terjadinya, bisa kapan saja. Yang jelas, Anda perlu mengenali tanda-tanda risiko KDRT yang sebenarnya sangat bisa diamani sejak dini, seperti berikut ini.
- Mengintimidasi pasangan secara fisik.
- Melarang pasangan bekerja atau keluar rumah.
- Membuat pasangan merasa bersalah atas masalah dalam pernikahan.
- Mengontrol semua keputusan keuangan.
- Mempermalukan pasangan.
- Kecemburuan berlebihan pada hal kecil.
2. Ikut konseling pernikahan
Sebelum menikah, Anda dan pasangan sebaiknya ikuti konseling pernikahan. Ini bisa jadi cara yang tepat untuk menghindari KDRT. Konseling pernikahan bakal membantu pasangan memahami pelanggaran hak perempuan dan hak laki-laki, serta bagaimana seluk-beluk kehidupan berumah tangga.
Dengan begitu, konseling akan menimbulkan perasaan saling menghargai antar pasangan sebagai sesama manusia.
Konseling pernikahan juga bisa dilakukan ketika pasangan suami istri menghadapi konflik yang tak dapat diselesaikan secara bersama. Bantuan profesional untuk memecahkan masalah akan bermanfaat untuk mencegah risiko KDRT.
3. Saling toleransi
Mencegah KDRT salah satunya bisa dilakukan dengan saling menolerans ketidaksempurnaan satu sama lain. Perlu diingat, bahwa manusia tak ada yang sempurna.
4. Pahami kesetaraan gender
Ketidaksetaraan gender meningkatkan risiko kekerasan laki-laki terhadap perempuan, demikian dicatat oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Tapi ada beberapa budaya di dunia di mana perempuan memiliki derajat yang lebih tinggi sehingga laki-laki harus tunduk. Karenanya, di dalam rumah tangga, penting bagi pasangan suami istri untuk memiliki perasaan yang setara dan tidak merasa lebih berkuasa dari yang lain.
5. Diskusi
Diskusi dan komunikasi jadi kunci penting dalam menjalani rumah tangga. Kekerasan dalam rumah tangga sering kali terjadi karena seseorang memiliki kontrol lebih tinggi daripada pasangannya.
Mulai sekarang, cobalah untuk selalu mendiskusikan berbagai hal, dari yang sederhana hingga berat bersama pasangan sebelum membuat keputusan. Tujuannya adalah agar kedua belah pihak memiliki andil dan merasa dihargai suara dan keberadaannya.