konsultasi
Mitos atau Fakta? Yuk, Cek Informasi Seputar Menyusui
Menyusui bayi yang baru lahir itu sangat menyenangkan meski adapula karena kondisi tertentu tidak keluar air susunya, banyak juga mengaitkan hal tersebut dengan mitos-mitos tertentu karena dipercaya masyarakat secara turun menurun.
Moms, menyusui bayi yang baru lahir itu sangat menyenangkan meski adapula karena kondisi tertentu tidak keluar air susunya.
Banyak juga mengaitkan hal tersebut dengan mitos-mitos tertentu karena dipercaya masyarakat secara turun menurun.
Mitos-mitos tersebut ada yang ilmiah sesuai fakta dan ada juga yang tidak sesuai fakta.
Nah, Moms mana yang merupakan fakta dan mana pula yang memang hanya mitos, yuk simak penjelasan yang dilansir Unicef berikut ini.
1. Mitos: menyusui bayi yang baru lahir itu mudah.
Mitos ini tak benar, meski bayi yang baru dilahirkan dengan refleks mencari payudara Momsnya.
Namun, banyak Moms yang membutuhkan dukungan praktis dengan memposisikan bayinya untuk menyusui dan memastikan bayinya melekat dengan benar pada payudara.
menyusui membutuhkan waktu dan latihan baik untuk Moms dan bayi. menyusui juga intensif waktu, sehingga ibu membutuhkan ruang dan dukungan di rumah dan di tempat kerja.
2. Mitos: Biasanya saat menyusui terasa sakit – puting lecet tidak bisa dihindari.
Ada benarnya juga ya Moms karena banyak Mom yang mengalami ketidaknyamanan pada beberapa hari pertama setelah melahirkan. Wajar saja, apalagi jika ini kelahiran pertama dimana Moms baru belajar menyusui.
Namun dengan dukungan yang tepat dengan memposisikan bayinya untuk menyusui dan memastikan bayinya melekat dengan benar pada payudara, puting lecet dapat dihindari.
3. Mitos: Sebaiknya cuci puting sebelum menyusui.
Ini informasi yang salah ya Moms. Mencuci puting sebelum menyusui tidak perlu. Justru sejak bayi lahir, mereka sudah sangat akrab dengan bau dan suara Moms sendiri.
Puting menghasilkan zat yang berbau bayi dan memiliki 'bakteri baik' yang membantu membangun sistem kekebalan tubuh bayi yang sehat seumur hidup. menyusui melindungi bayi dari infeksi telinga, diare, radang paru-paru dan penyakit anak lainnya.
4. Mitos: Moms harus memisahkan bayi yang baru lahir dan Moms agar Moms dapat beristirahat.
Justru biasanya dokter, perawat, dan bidan mendorong praktik 'kulit-ke-kulit' – juga dikenal sebagai perawatan ibu kanguru – segera setelah lahir.
Nah, membawa bayi dalam kontak langsung, sehingga kulitnya menempel pada Moms adalah praktik yang sangat penting yang meimbantu mereka menemukan dan menempel pada payudara.
Jika Moms dapat mempraktikkan ini dalam satu jam setelah melahirkan, maka ini akan sangat membantu untuk memantapkan menyusui di hari-hari berikutnya.
Atau jika Moms kesulitan dalam melakukannya, maka pasangan atau anggota keluarga lainnya dapat ikut membantu.
5. Mitos: Moms hanya boleh makan makanan biasa saat menyusui.
Seperti orang lain, saat Moms menyusui juga perlu makan makanan seimbang. Sebenarnya sih jika Moms menyusui tidak perlu mengubah kebiasaan makan.
bayi dihadapkan pada preferensi makanan Moms sejak mereka berada di dalam kandungan. Tetapi jika Moms merasa bahwa bayi bereaksi terhadap makanan tertentu yang dia makan, sebaiknya konsultasikan ke dokter.
6. Mitos: Olahraga akan memengaruhi rasa asi.
Olahraga itu memang menyehatkan bagi semua orang, termasuk juga untuk ibu menyusui. Namun, tidak ada bukti yang menunjukkan keterkaitaan olahraga dengan rasa susu Moms.
7. Mitos: Moms tidak akan bisa menyusui kecuali jika langsung melakukannya.
Lebih mudah untuk memulai menyusui jika Moms melakukannya pada jam pertama setelah melahirkan karena refleks bayi sangat kuat pada saat itu.
Mereka siap belajar menyusu di payudara. Jika Moms memerlukan bantuan untuk menyusui pada bayi, mintalah dukungan dari konsultan laktasi yang berkualifikasi atau ahli profesional lainnya.
Kontak kulit-ke-kulit yang sering dan menempatkan bayi Moms ke payudara akan membantunya menyusui.
8. Mitos: Moms tidak boleh menggunakan susu formula jika ingin menyusui.
Disaat-saat tertentu seperti harus pergi bekerja, Moms mungkin memutuskan untuk menambah menggunakan susu formula. Tetapi Moms harus mencari informasi yang tentang susu formula dan produk lain yang menggantikan asi.
Jika akan memberikan susu formula, Moms harus tetap memberikan asi sesering mungkin pada bayi Anda agar produksi asi tetap berjalan.
9. Mitos: Banyak Moms tidak bisa menghasilkan asi yang cukup.
Hampir semua Moms menghasilkan jumlah asi yang tepat untuk bayinya. Produksi asi ditentukan oleh seberapa baik bayi melekat pada payudara, frekuensi menyusui, dan seberapa baik bayi mengeluarkan asi setiap menyusu.
Dalam menyusui, Moms membutuhkan dukungan berupa bimbingan menyusui berkelanjutan dari penyedia layanan kesehatan, bantuan di rumah, dan menjaga kesehatan dengan makan dan minum yang baik.
10. Mitos: Moms tidak boleh menyusui jika sedang sakit.
Memang jika Moms dalam kondisi sakit tertentu yang menular seperti Covid, memang sebaiknya tidak menyusui bayi. Banyak Moms yang biasanya dapat tetap menyusui saat sakit.
Dalam banyak kasus, antibodi yang dibuat tubuh untuk mengobati penyakit Moms akan diteruskan ke bayi sehingga bayi akan membangun pertahanannya sendiri.
11. Mitos: Moms tidak boleh minum obat apa pun jika sedang menyusui.
Saat Moms harus mengkonsumsi obat, beri tahu ke dokter, Moms sedang menyusui dan jika membeli obat tanpa resep dokter, pastikan Moms telah membaca petunjuknya.
Sebab, ada obat yang berpengaruh pada asi ada juga yang tidak berpengaruh apapun pada asi.
12. Mitos: bayi yang sudah disusui lengket.
Semua bayi berbeda. Ada yang lengket dan ada yang tidak serta tidak peduli bagaimana mereka diberi makan.
Tetapi faktanya bayi yang disusui banyak digendong dan karena itu, menyusui telah terbukti meningkatkan ikatan emosional dengan Moms.
13. Mitos: Sulit menyapih bayi jika menyusui lebih dari setahun.
Tidak ada bukti bahwa lebih sulit untuk berhenti menyusui setelah satu tahun, tetapi ada bukti bahwa menyusui hingga dua tahun bermanfaat bagi ibu dan anak.
Semua Moms dan bayi berbeda dan perlu menentukan bersama berapa lama mereka ingin menyusui.
14. Mitos: Jika Moms kembali bekerja, Moms harus menyapih bayinya.
Kenyataannya banyak kok Moms yang terus menyusui setelah kembali bekerja. Namun sebelumnya Moms periksa dahulu bagaimana kebijakan di perusahaan dan tempat Moms bekerja,
Jika Moms memiliki hak waktu dan tempat untuk menyusui selama jam kerja, Moms mungkin dapat pulang dan menyusui, meminta anggota keluarga atau teman untuk membawa bayi Moms atau bisa juga Moms memeras asi dan membawanya pulang.
Jika Moms tidak memiliki pilihan untuk menyusui selama jam kerja, carilah momen di siang hari untuk memerah asi dan kemudian langsung menyusui bayi saat Moms berada di rumah.
Lalu kalau Moms memutuskan untuk memberi bayi makanan pengganti asi, masih sangat baik untuk terus menyusui kapan pun saat Moms bersama buah hati tercinta.