Kapan Waktu Terbaik Anak Berhenti "Ngedot" dan Apa Dampaknya Bila Kelamaan Dibiarkan?

Parents harus tahu waktu terbaik anak berhenti ngedot atau minum susu dari botol untuk mencegah dampak buruka di kemudian hari.

Tanya:
Dot dan botol susu merupakan benda kesayangan bayi dan balita. Dengan kedua alat bantu ini, si kecil bisa nyaman menyusu dengan berbagai posisi.

Entah saat duduk, berdiri atau tiduran. Saking nyaman dan bikin anteng, ada Moms bahkan yang melumuri susu bubuk pada Dotnya agar  bayi nggak rewel.

Padahal kebiasaan tersebut buruk bagi keseahatan giginya yang bisa menyebabkan karies gigi atau gigi berlubang.

Dampak buruk tersebut bisa terjadi pula bila si kecil dibiarkan kelamaan ngedot atau menyusu dengan botol susu seiring bertambahnya usia.

Yang menjadi pertanyaan kapan wakatau terbaik anak sebaiknya berhenti menggunakan Dot dan botol susu dan apa dampak buruknya bila kebiasaan tersebut dibiarkan dalam jangka waktu yang lama?

Jawab:
Dilansir dari laman IDAI, Banyak studi yang menghubungkan penggunaan Dot dan susu botol dengan karies gigi dan atau infeksi telinga.

Kondisi ini sering terjadi apabila saat minum anak sering atau terlalu lama dalam posisi tidur, terutama posisi telentang.  

Studi lain juga mengaitkan penggunaan Dot dan botol susu dengan obesitas.  

Hal ini terjadi karena rasa aman dan nyaman yang ditimbulkan dari proses mengisap dan dari botol itu sendiri membuat anak menjadi lebih sering minum susu.

Akibatnya, kebiasaan ini dapat menyebabkan anak kurang nafsu makan karena rasa lapar telah terpenuhi dengan susu yang dikonsumsi. 
Sebaliknya Parents sering menuruti permintaan anak untuk minum susu sebagai pengganti makan.

Oleh karenanya penting bagi Parents untuk menghentikan pemberian Dot dan botol susu sedini mungkin atau saat anak usia 9 bulan.

Parents juga dianjurkan untuk mendorong dan memberikan dukungan kepada anak untuk menggunakan gelas sesuai usia perkembangannya.