konsultasi
Kapan Anak Perlu Diperiksa Tekanan Darahnya?
Simak penjelasan pakar kesehatan mengapa dan kapan anak perlu diperiksa tekanan darahnya, serta apa manfaatnya.
Simak penjelasan pakar kesehatan mengapa dan kapan anak perlu diperiksa tekanan darahnya, serta apa manfaatnya.
Tanya:
Nggak cuma orang dewasa, anak-anak ternyata juga perlu diperiksa tekanan darahnya, Parents.
Cuma yang menjadi pertanyaan, kapan anak perlu diperiksan tekanan darahnya dan apa manfaatnya dari pemeriksaan tersebut?
Jawab:
Prof DR Dr Partini P. Trihono, Sp.A(K) merekomendasikan anak menjalani pemeriksaan tekanan darah mulai usia tiga tahun sebagai skrining hipertensi atau tekanan darah tinggi.
"Biasanya kalau anak itu sehat, rekomendasinya melakukan pengukuran tekanan darah sebagai bagian dari pengukuran kesehatan secara umum dilakukan mulai usia tiga tahun," ujar dia dalam webinar kesehatan, beberapa waktu lalu dilansiar Antara.
Tetapi, apabila anak memiliki riwayat terlahir prematur, memiliki keluarga dengan hipertensi, ada kelainan ginjal bawaan dan sering alami infeksi saluran kemih maka pengukuran tekanan darahnya bisa dimulai sebelum usia tiga tahun.
Prof Partini mengatakan, pengukuran pada anak apabila dilakukan bukan oleh dokter biasanya menggunakan alat pengukur tekanan darah yang terdiri dari dua bagian, yaitu manset yang sesuai atau alat yang dililitkan pada lengan dan mesin untuk membaca tekanan darah.
"Manset itu memenuhi minimum setengah panjang lengan atas anak mulai dari bahu sampai siku, idealnya dua per tiga dari panjang lengan atas," ujar pakar nefrologi anak dari RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo tersebut.
Pada orang dewasa, dalam mengevaluasi tekanan darah tinggi, biasanya menggunakan satu batas angka yakni di atas 140/90 mmHg, sementara pada anak, tekanan darahnya bisa berbeda-beda dipengaruhi jenis kelamin, usia dan massa otot tubuhnya.
Umumnya, tekanan darah pada anak laki-laki lebih tinggi daripada anak perempuan. Sementara dari sisi usia, makin besar usia anak maka kondisi normal tekanan darahnya semakin tinggi.
"Saya ukur seorang anak 100/60 mungkin untuk anak usia dua tahun, perempuan, mungkin sudah disebut hipertensi. Tetapi kalau ukuran itu didapatkan pada anak usia enam tahun atau tujuh tahun dengan tinggi badan yang lebih tinggi, maka ukuran tersebut belum tentu disebut hipertensi," jelas Partini.
Acuan utama dalam mengukur tekanan, lanjut dia, menggunakan stetoskop dengan mendengarkan bunyi jantung saat ditekan lalu dilepaskan pelan.
Sementara alat pengukur tekanan darah sifatnya untuk skrining, bukan untuk keperluan diagnosis.