konsultasi
Aksi Ria Ricis dan Teuku Ryan Mengajak Baby Moana Main Jetski Bisa Picu Shaken Baby Syndrome, Apakah Itu?
Dari sisi kesehatan, aksi Ria Ricis dan Teuku Ryan membawa Baby Moana bermain jetski berpotensi menyebabkan shake baby syndrome.
Aksi Ria Ricis dan Teuku Ryan membawa anak pertama mereka yang masih bayi, Cut Raifa Aramoana atau Baby Moana terus dibanjiri kritikan dari warganet dan juga menjadi ulasan sejumlah pakar.
Kenekatan Ria Ricis bersama Teuku Ryan nekat mengajak Baby Moana bermain jet ski tanpa alat pengaman menjadi bulan-bulanan dan banyak pihak yang mempertanyakan gaya parenting yang diterapkan pasangan YouTuber tersebut.
Salah satu Seleb TikTok Ragil Mahardika pun ikut mengomentari aksi Ria Ricis dan suaminya yang 'terkesan' sembarangan terhadap Baby Moana. Ragil memperingatkan, jika yang dilakukan Ria Ricis bisa menyebabkan Shaken Baby Syndrome.
"Kepalanya terguncang terus, itu ada syndrome-nya lho kak, Shaken Baby Syndrome," katanya melalui akun media sosial pribadinya.
Tak hanya Ragil, Dokter Farhan Zubedi yang juga dikenal sebagai influencer kesehatan juga menyoroti yang dilakukan YouTuber berusia 27 tahun tersebut. Melalui akun Instagram @farhanzubedi, ia menyayangkan aksi Ria Ricis dan Teuku Ryan.
"Jadi ini terbahas karena ada seorang YouTuber Indonesia yang mengeluarkan video lagi main jet ski bersama keluarganya, termasuk membawa anak kecil berusia lima bulan," ujarnya.
Dalam penjelasannya, ia mengatakan bayi rentan alami cedera di bagian leher dan kepala. Hal itu karena ukuran kepala bayi masih lebih besar ketimbang badan yang rentan mengalami getaran.
"Bayi rentan mengalami cedera leher dan kepala karena ukuran kepalanya lebih besar dibandingkan ukuran badan. Dan yang kedua, sistem muskuloskeletal lebih lemah jadi rentan trauma kalau ada getaran," katanya.
Ia pun mengatakan, goyangan yang terjadi pada bayi bisa menyebabkan pendarahan di otak. Bahkan ditakutkan bisa menyebabkan pembengkakan, karena otak bayi yang masih lemah dan rentan guncangan.
"Jadi kalau ada goyangan atau ayunan yang terlalu keras pada bayi, bisa menyebabkan pendarahan di otak, retina mata dan juga pembengkakan di otak, karena otak bayi masih lunak dan pembuluh darahnya masih tipis. Jadi ini yang perlu diminimalisir apalagi pada bayi di bawah usia tiga tahun," ucapnya.